Tahun Liturgi Part I
Tahun liturgi = menunjuk hari-hri raya gereja atau
kalender gereja diperkenalkan oleh seorang pakar liturgi dan gerakan lutheran
Jerman: Johanes Pomarium.
Adven
-
Telah dilakukan sejak abad ke-4 selama
tiga minggu (sejak 17 Desember)
-
Sejak abad-5 : Adven dilakukan selama 40
hari sejak 11 November – 6 Januari (Epifani)
-
Menjadi 4 minggu, ketika Natal dirayakan
25 Desember
Inti Adven
Penantian kedatangan Kristus kedua kali dan
pengharapan tersebut disambut dengan sukacita.
Liturgi Adven
Adven I dan II menekankan :
-
Segi eskatologis, yani parousia
Adven III dan IV menekankan :
-
Segi kelahiran Tuhan, yaitu pada
anamesis (pengenangan) dan inkarnasi
Tema Adven
Adven I : sikap gereja dalam menantikan masa
kedatanganNya yang membebaskan umat manusia.
Adven II : pertobatan menuju langit baru dan bumi
baru bagi segala bangsa dan seluruh umat manusia.
Adven III : ajakan untuk mempersiapkan jalan bagi
kedatangan Tuhan, Juruselamat dunia.
Adven IV : sukacita besar dengan kelahiran Tuhan di
Betlehem.
Tahun Liturgi Part II
Tahun liturgi berpusat pada paskah, pada tradisi
gereja, paskah menjadi puasa.
-
Septuagesima, Sexagesima, Estominih (3
Minggu)
-
Lima minggu Prapaskah (Invocavit,
Remiscere, Okuli, Letare, Judika) – Lent (Ingrris)
-
Palmarum (Minggu Suci)
-
Paskah
-
Minggu-minggu Paskah (Quasimodogeniti,
Miserikordias, Domini, Jubilate, Kantate, Rogate, Exaudi) – 6 minggu
-
Pentakosta
Rabu Abu (Ash Wenesday)
-
Rabu sesudah Minggu Estomihi
-
Masa pertobatan, perkabungan, intropeksi
diri, pendekatan diri kepada Tuhan
-
Tujuan perayaan: agar manusia
menyerahkan diri dan bertobat
Ada dua peristiwa penting pada rabu abu:
1. Abu
-
Abu melambangkan kefanaan manusia
-
Penggunaan abu terjadi pada akhir abad
ke 11
-
Abad ke 12 abu diambil dari daun palem
yang dikeringkan sejak Minggu Palmarum setahun sebelumnya.
Rabu
Abu
-
Imam dan laki-laki menaburkannya di
kepala
-
Perempuan membubuhkannya di dahi.
Lutheran: Mengoleskan
abu bercampur minyak membentuk salib di kening dengan pesan: “Ingatlah bahwa
engkau adalah debu dan akan kembali menjadi debu” (Kej. 3:19)
2. Puasa
-
Sejak abad ke-7 ditetapkan puasa 40 hari
dengan mengingat 40 tahun perjalanan umat Israel, 40 hari perjalanan Elia, 40
hari puasa Yesus
Lutheran: tidak
mengharuskan tapi tidak melarang (Konfessi Augsburg Pasal XXVI)
Palmarum
-
Minggu sengsara
-
Gereja mengenang peristiwa Yesus
memasuki kota Yerusalem
Rangkaian Minggu
Palmarum
-
Senin dan Selasa: dilakukan kebaktian
kecil
-
Rabu: dibacakan kisah pengkhiatan Yudas
-
Kamis putih:
Perjamuan malam terakhir, membasuh
kaki
-
Jumat Agung
Awalnya dimulai pukul 12-15, tanpa
kain penutup altar, organ dan lonceng tidak dibunyikan (Lutheran)
-
Sabtu sunyi (Sabbat termulia): Gereja
mengenang kesendirian Yesus di dalam makam-Nya (Ibadah malam)
Berabad-abad Sabtu sunyi dinamakan
“induk semua ibadah malam”
-
Sabbat termulia, hari pengakuan dosa,
hari terakhir sejak Rabu Abu
Paskah
-
Tradisi gereja Batak: Ibadah subuh di
pekuburan Kristen (sekarang sebagian jemaat melakukannya di Gereja jam 5 pagi)
Minggu-minggu Paskah
-
Minggu sesudah Paskah tidak disebut
“Minggu sesudah Paskah” tetapi “Minggu-minggu Paskah” – masih bagian dari
Paskah hingga Pentakosta
-
Minggu Paskah:
Quasimodogeniti
“Seperti bayi yang baru lahir.”
Sebab, dalam Paskah biasanya berlangsung pembaptisan.
Rogate
Perayaan Rogate (Rogation) awalnya
berkaitan dengan masalah bencana alam yang merusak pertanian. Perayaan Rogate
berawal pada masa Mamertus (Bishop Viena), yanbg pada tahun 470 menyerukan umat
untuk melakukan puasa, doa, dan prosesi ketika mereka terancam oleh bencana
alam dahsyat.
===è kaitan minggu
Rogate, berhadapan dengan masalah ekologi masa kini (salah satu tugas akhir semester)
Pentakosta
Peristiwa penting karena, di
samping turunnya Roh Kudus:
1. Gereja
berdir pada hari Pentakosta (Kis. 2)
2. Hakikat
gereja sebagai utusan Allah
(catatan:
Pentakosta atau Shavout (Ibr) adalah
perayaan panen Israel).
Minggu-minggu
sesudah Pentakosta
-
Minggu Trinitatis dan Minggu sesudah
Trinitatis (mencapai 24-25 Minggu)
-
Akhir Minggu Trinitatis ditentukan oleh
tanggal mulainya Advent
-
Tema tentang Allah Tritunggal dan
karyaNya bagi manusia
Akhir
Tahun Gerejawi
-
Peringatan orang meninggal (HKBP);
-
Peringatan akan Hidup yang kekal (BNKP)
-
Minggu Penghakiman (Lutheran)
(Biasanya ‘ucapan bahagia’ (Mat.
5:1-12) menjadi bacaan Injil)
Makna Tahun Liturgi
-
Bagaimana pengalaman hidup sehari-hari
orang percaya dikaitkan dengan peristiwa Tuhan Yesus.
-
Hari-hari yang kita lalui selalu
berkaitan dengan ingatan-ingatan akan perbuatan peristiwa Kristus.
-
Melalui tahun liturgi: akan terasa hidup
kita berjalan dari hari ke hari bersama Allah, dipimpin masuk dari tahun baru
Allah hingga ke peringatan akan akhir hayat kita di dalam Allah
Refleksi
Pentingnya meklakukan
displin puasa sekarang ini. ==èsalah satu tugas akhir semester.
Simbol dan Warna Liturgi
Simbol dalam Liturgi
-
Menunjuk pada sesuatu yang lain di luar
sisinya, biasanya menunjuk pada fungsi
-
Pada umumnya Barat – lebih menekankan
literer atau bahasa, bukan simbol
-
Tetapi Timur – simbol memegang peranan
penting
-
Simbol berasal dari bahasa Yunani = sum-ballein; melemparkan secara bersama,
mempersatukan, mempertemukan.
-
Pengertian harafiahnya ialah
menjembatani kita di zaman sekarang dengan mereka di zaman dahulu kala
-
Mengarahkan hati dan pikiran pada suatu “makna”. Inti dari simbol merupakan makna
-
Menghadrikan atau menyatakan
keikutsertaan pada suatu peristiwa yang hadir kembali
-
Simbol menyertakan kenangan (anamnesis –
pengingatan)
-
Makna dari simbol bisa lebih luas,
tergantung dari pada yang menghayatinya
-
Melibatkan emosi individu,gairah,
keterlibatan dan kebersamaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar