Kamis, 08 Desember 2016

Liturgi dan Maknanya



Tahun Liturgi Part I
Tahun liturgi = menunjuk hari-hri raya gereja atau kalender gereja diperkenalkan oleh seorang pakar liturgi dan gerakan lutheran Jerman: Johanes Pomarium.
Adven
-          Telah dilakukan sejak abad ke-4 selama tiga minggu (sejak 17 Desember)
-          Sejak abad-5 : Adven dilakukan selama 40 hari sejak 11 November – 6 Januari (Epifani)
-          Menjadi 4 minggu, ketika Natal dirayakan 25 Desember
Inti Adven
Penantian kedatangan Kristus kedua kali dan pengharapan tersebut disambut dengan sukacita.
Liturgi Adven             
Adven I dan II menekankan :
-          Segi eskatologis, yani parousia
Adven III dan IV menekankan :
-          Segi kelahiran Tuhan, yaitu pada anamesis (pengenangan) dan inkarnasi
Tema Adven
Adven I : sikap gereja dalam menantikan masa kedatanganNya yang membebaskan umat manusia.
Adven II : pertobatan menuju langit baru dan bumi baru bagi segala bangsa dan seluruh umat manusia.
Adven III : ajakan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan, Juruselamat dunia.
Adven IV : sukacita besar dengan kelahiran Tuhan di Betlehem.


Tahun Liturgi Part II
Tahun liturgi berpusat pada paskah, pada tradisi gereja, paskah menjadi puasa.
-          Septuagesima, Sexagesima, Estominih (3 Minggu)
-          Lima minggu Prapaskah (Invocavit, Remiscere, Okuli, Letare, Judika) – Lent (Ingrris)
-          Palmarum (Minggu Suci)
-          Paskah
-          Minggu-minggu Paskah (Quasimodogeniti, Miserikordias, Domini, Jubilate, Kantate, Rogate, Exaudi) – 6 minggu
-          Pentakosta
Rabu Abu (Ash Wenesday)
-          Rabu sesudah Minggu Estomihi
-          Masa pertobatan, perkabungan, intropeksi diri, pendekatan diri kepada Tuhan
-          Tujuan perayaan: agar manusia menyerahkan diri dan bertobat
Ada dua peristiwa penting pada rabu abu:
1.      Abu
-          Abu melambangkan kefanaan manusia
-          Penggunaan abu terjadi pada akhir abad ke 11
-          Abad ke 12 abu diambil dari daun palem yang dikeringkan sejak Minggu Palmarum setahun sebelumnya.
Rabu Abu
-          Imam dan laki-laki menaburkannya di kepala
-          Perempuan membubuhkannya di dahi.
Lutheran: Mengoleskan abu bercampur minyak membentuk salib di kening dengan pesan: “Ingatlah bahwa engkau adalah debu dan akan kembali menjadi debu” (Kej. 3:19)
2.      Puasa
-          Sejak abad ke-7 ditetapkan puasa 40 hari dengan mengingat 40 tahun perjalanan umat Israel, 40 hari perjalanan Elia, 40 hari puasa Yesus
Lutheran: tidak mengharuskan tapi tidak melarang (Konfessi Augsburg Pasal XXVI)
Palmarum
-          Minggu sengsara
-          Gereja mengenang peristiwa Yesus memasuki kota Yerusalem
Rangkaian Minggu Palmarum
-          Senin dan Selasa: dilakukan kebaktian kecil
-          Rabu: dibacakan kisah pengkhiatan Yudas
-          Kamis putih:
Perjamuan malam terakhir, membasuh kaki
-          Jumat Agung
Awalnya dimulai pukul 12-15, tanpa kain penutup altar, organ dan lonceng tidak dibunyikan (Lutheran)
-          Sabtu sunyi (Sabbat termulia): Gereja mengenang kesendirian Yesus di dalam makam-Nya (Ibadah malam)
Berabad-abad Sabtu sunyi dinamakan “induk semua ibadah malam”
-          Sabbat termulia, hari pengakuan dosa, hari terakhir sejak Rabu Abu
Paskah
-          Tradisi gereja Batak: Ibadah subuh di pekuburan Kristen (sekarang sebagian jemaat melakukannya di Gereja jam 5 pagi)
Minggu-minggu Paskah
-          Minggu sesudah Paskah tidak disebut “Minggu sesudah Paskah” tetapi “Minggu-minggu Paskah” – masih bagian dari Paskah hingga Pentakosta
-          Minggu Paskah:
Quasimodogeniti
“Seperti bayi yang baru lahir.” Sebab, dalam Paskah biasanya berlangsung pembaptisan.
Rogate
Perayaan Rogate (Rogation) awalnya berkaitan dengan masalah bencana alam yang merusak pertanian. Perayaan Rogate berawal pada masa Mamertus (Bishop Viena), yanbg pada tahun 470 menyerukan umat untuk melakukan puasa, doa, dan prosesi ketika mereka terancam oleh bencana alam dahsyat.
===è kaitan minggu Rogate, berhadapan dengan masalah ekologi masa kini (salah satu tugas akhir semester)

Pentakosta
Peristiwa penting karena, di samping turunnya Roh Kudus:
1.      Gereja berdir pada hari Pentakosta (Kis. 2)
2.      Hakikat gereja sebagai utusan Allah
(catatan: Pentakosta atau Shavout (Ibr) adalah perayaan panen Israel).
            Minggu-minggu sesudah Pentakosta
-          Minggu Trinitatis dan Minggu sesudah Trinitatis (mencapai 24-25 Minggu)
-          Akhir Minggu Trinitatis ditentukan oleh tanggal mulainya Advent
-          Tema tentang Allah Tritunggal dan karyaNya bagi manusia
Akhir Tahun Gerejawi
-          Peringatan orang meninggal (HKBP);
-          Peringatan akan Hidup yang kekal (BNKP)
-          Minggu Penghakiman (Lutheran)
(Biasanya ‘ucapan bahagia’ (Mat. 5:1-12) menjadi bacaan Injil)
            Makna Tahun Liturgi
-          Bagaimana pengalaman hidup sehari-hari orang percaya dikaitkan dengan peristiwa Tuhan Yesus.
-          Hari-hari yang kita lalui selalu berkaitan dengan ingatan-ingatan akan perbuatan peristiwa Kristus.
-          Melalui tahun liturgi: akan terasa hidup kita berjalan dari hari ke hari bersama Allah, dipimpin masuk dari tahun baru Allah hingga ke peringatan akan akhir hayat kita di dalam Allah
Refleksi
Pentingnya meklakukan displin puasa sekarang ini. ==èsalah satu tugas akhir semester.

Simbol dan Warna Liturgi
Simbol dalam Liturgi
-          Menunjuk pada sesuatu yang lain di luar sisinya, biasanya menunjuk pada fungsi
-          Pada umumnya Barat – lebih menekankan literer atau bahasa, bukan simbol
-          Tetapi Timur – simbol memegang peranan penting
-          Simbol berasal dari bahasa Yunani = sum-ballein; melemparkan secara bersama, mempersatukan, mempertemukan.
-          Pengertian harafiahnya ialah menjembatani kita di zaman sekarang dengan mereka di zaman dahulu kala
-          Mengarahkan hati dan pikiran pada suatu “makna”. Inti dari simbol merupakan makna
-          Menghadrikan atau menyatakan keikutsertaan pada suatu peristiwa yang hadir kembali
-          Simbol menyertakan kenangan (anamnesis – pengingatan)
-          Makna dari simbol bisa lebih luas, tergantung dari pada yang menghayatinya
-          Melibatkan emosi individu,gairah, keterlibatan dan kebersamaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar